Case Conference February 1th 2017

01-Feb-2017, Divisi Ginekologi Onkologi RSCM

KONFERENSI KASUS PATOLOGI

1 Februari 2017

 

Ny X

Keluhan utama: perdarahan vaginal sejak 7 bulan SMRS. Perdarahan disertai rasa nyeri perut bawah.

Pada bulan April 2016 pasien dioperasi miomektomi di RSKB Cinta Kasih tetapi hasil PA tidak ada. Perdarahan vaginal masih banyak kemudian dilakukan kuretase dengan hasil PA histologik jaringan menunjukkan massa tumor yang sesuai dengan endometrioid carcinoma berdiferensiasi sedang-buruk, tidak ditemukan tanda kehamilan.

 

Pasien kemudian dirujuk ke RS Pelni dan akhirnya dirujuk ke RSCM pada 8 September 2016.  

Pemeriksaan Fisik:

Status Generalis:

Keadaan umum: baik.

Tekanan darah:130/80mmHg, Nadi:80x/min, Pernafasan:20x/min, Suhu:36,80 C

Tinggi badan: 155 cm, berat badan: 54 kg.

Abdomen: tampak sikatriks pfanenstiel

Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.

 

Status Ginekologi:

Inspeksi: v/u tenang.

 

RVT: kesan uterus mobilitas terbatas, namun bebas pada serviks. Serviks kesan licin dan normal. Teraba massa bulging dari dalam serviks, berbenjol-benjol ukuran 5x4x4 cm, uterus teraba sedikit membesar, mobilitas terbatas kesan karena perlengketan di bagian cranial uterus.

Hasil PA (Office Hysteroscopy), 3 Januari 2017

No PA: 1609896

Diagnosis klinik: Adenokarsinoma diferensiasi sedang-buruk, kemungkinan dari endometrium.

Makroskopik: Terima 2 botol atas nama Sri Puji Lestari

1.       Botol dengan keterangan “I. Endometrium” berisi 3 buah jaringan ukuran diameter 0,2 cm sampai dengan 4 cm, putih, kenyal, bungkus, semua cetak.

2.       Botol dengan keterangan “II. Cervix” berisi 1 buah jaringan ukuran 1x0,3x0,2 cm, putih, kenyal, bungkus, semua cetak

Mikroskopik:

1.       Sediaan biopsi servika dengan keterangan “endometrium”, terbatas jumlahnya, terdiri atas 2 keping kecil jaringan endometrium dengan kelenjar bertambah, berbentuk tubulus kecil, sebagian dilapisi epitel yang membentuk struktur papilotubular. Sel tumor berbentuk kolumnar dengan inti sel berbentuk bulat/oval, kromatin padat, tersusun bertumpuk. Sitoplasma amfofilik. Mitosis ditemukan, Strima minimal, padat. Pada sediaan ini tidak ditemukan tanda ganas.

2.       Sediaan biopsi dengan keterangan “serviks”, terbatas jumlahnya, terdiri atas 1 keping kecil jaringan mengandung massa tumor ganas epithelial memben dengan gambaran hobnail setempat. Struktur trabekular, pulau-pulau ireguler dan sel tumor individual tersebar infiltrative. Sel tumor berbentuk poligonal, berinti pleimorfik, kromatin kasar, sebagian berinti anak nyata. Tampak inti sel tumor dengan gambaran hobnail setempat. Sitoplasma eosinofilik pucat sampai eosinofilik. Mitosis dan mitosis atipik ditemukan. Stroma jaringan ikat sebagian dengan daerah hialinisasi/kolagenisasi. Tidak ditemukan sel tumor dalam pembuluh limfe.

Kesimpulan:

1.       Histologik menunjukkan hyperplasia non-atipik endometrium

2.       Histologik menunjukkan karsinoma, dapat sesuai dengan karsinoma sel jernih, high grade. Invasi limfovaskular tidak ditemukan.

Catatsan: Pemeriksaan histopatologik sebelumnya 1608474, Pemeriksaan imunohistokimia sebelumnya 162171.

Anjuran: tidak ada.

Diskusi

 

Kanker endometrium adalah salah satu dari tiga macam tumor ganas pada organ reproduksi, menempati sekitar 7% dari keseluruhan kanker pada wanita. Kanker endometrium dapat tumbuh pada usia apapun, umur yang paling umum adalah 58 - 61 tahun dan 50% - 70% terjadi setelah menopause. Sebagian besar Karsinoma endometrium  timbul dari latar belakang adanya hyperplasia endometrium dan bentuk tumor diferensiasi baik lainnya. Walaupun etiologi karsinoma endometrium masih tidak diketahui dan secara pasti diketahui bahwa ada  beberapa faktor yang mungkin terlibat, esterogen yang tak terkendali merupakan faktor terkait utama. Mayoritas pasien kanker endometrium terdeteksi pada stadium I dengan angka five-year survival lebih dari 95%. Kanker endometrium dapat dibagi menjadi dua jenis:

1.       Tipe I adalah endometrioid adenocarcinoma (80-90%)

 

2.       Tipe II adalan non-endometrioid seperti clear cell, undifferentiated carcinomas, carcinosarcoma/malignant mixed Mullerian tumor/MMMT (10-20%).

Cara penyebaran kanker endometrium adalah sebagai berikut:

1.       Penyebaran langsung pada organ-organ sekitar

2.       Transtubal passage untuk sel-sel eksfoliatif

3.       Melalui aliran dan metastasis kelenjar getah bening

4.       Penyebaran hematogen

Penyebaran langsung adalah rute yang paling sering didapatkan pada penyebaran kanker endometrium. Penetrasi kanker endometrium ini dapat mencapai miometrium bahkan sampai lapisan serosa uterus. Serviks, tuba, vagina dan parametrium dapat juga diinvasi. Tumor yang berasal adari korpus atas dapat melibatkan tuba atau serosa sebelum akhirnya smapai ke serviks. Sementara tumor yang berasal dari segmen bawah uterus dapat melibatkan serviks lebih awal. Rute invasi kanker endometrium ke serviks belum dapat dipastikan apakah merupakan kombinasi penyebaran permukaan secara kontinyu, invasi jaringan yang lebih dalam, atau penyebaran melalui kelenjar getah bening.

 Cara penyebaran kanker serviks adalah sebagai berikut:

1.       Invasi langsung pada stroma serviks, korpus, vagina, dan parametrium

2.       Melalui aliran dan metastasis kelenjar getah bening

3.       Hematogen

Kanker serviks invasif, baik jenis skuamosa atau glandular, tumbuh dari neoplasia intra epitel. Sel-sel malignan menembus membran basal dan kemudian secara progresif menginfiltrasi stroma di bawahnya. Infiltrasi progresif selanjutnya dapat berlangsung ke arah lateral melibatkan ligamentum cardinal dan sakrouterina, superior melibatkan korpus uteri, inferior melibatkan vagina, anterior melibatkan kandung kemih, dan porterior melibatkan peritoneum kavum douglas dan rektum. Karsinoma sel skuamosa dapat berbentuk eksofitik (tumbuh keluar permukaan) atau endofitik (infiltrasi jaringan sekitar tanpa banyak pertumbuhan ke permukaan). Jenis yang tanpa keratin, gambarannya berupa sel-sel skuamosa poligonal yang bisa memiliki keratinisasi sel dan jembatan interseluler, namun mutiara keratin tidak ditemukan.

Pada kasus ini, kemungkinan penyebaran kanker endometrium sampai ke serviks menyebabkan sulit untuk identifikasi apakah primernya adalah kanker endometrium atau kanker serviks sehingga dibutuhkan analisis dari hasil patologi anatominya. 

,

,

,

Case Conference Lainnya

31-Jul-2019,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference July 31st 2019

14-Nov-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference November 14th 2018

31-Oct-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference October 31st 2018

17-Oct-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference October 17th 2018

10-Oct-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference October 10th 2018

29-Aug-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference August 29th 2018

15-Aug-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference August 15th 2018

08-Aug-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference August 8th 2018

03-Jul-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference July 3th 2018

06-Jun-2018,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference Jun 6th 2018

Index Case Conference