Case Conference Jun 6th 2018

06-Jun-2018, Divisi Ginekologi Onkologi RSCM

KONFERENSI KASUS PATOLOGI

I. Resume Kasus

Ny. N, P0A0, 44 thn, 400-60-90

Hasil biopsi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tanggal 23 April 2018 Gambaran histologik merupakan kelompokan sel tumor yang sama dengan hasil PA sebelumnya (1500588), yaitu Adenokarsinoma serviks jenis endometrioid differensiasi baik-sedang

I. Deskripsi Kasus: 

Pada tahun 2013, pasien mengalami riwayat perdarahan di luar haid, setelah USG dikatakan mengalami kelebihan hormon, diberi obat, kemudian perdarahan berhenti. Pada Desember 2014, pasien mengalami keluhan post coital bleeding dan keputihan, kemudian dilakukan biopsi di RS Karya Medika pada tanggal 21 Desember 2015 dengan hasil adenokarsinoma serviks berdiferensiasi sedang. Selanjutnya pasien dirujuk ke RSCM. Pada tanggal 22 Januari 2015, dilakukan review terhadap hasil patologi anatomi RS Karya Medika dengan hasil adenokarsinoma serviks jenis endometrioid differensiasi baik, LVI tidak ditemukan, sukar memastikan apakah primer di serviks atau sekunder. Pada tanggal 4 Februari 2015, hasil pemeriksaan USG mengatakan bahwa terdapat massa malignancy serviks uteri dan massa malignancy endometrium, belum jelas apakah salah satu massa merupakan penyebaran massa yang lainnya atau double primer (?). Selanjutnya pasien menjalani terapi kemoradiasi yaitu radiasi eksterna WP AP-PA dengan cobalt 25 x 2 Gy sejak 26 Maret sampai 29 April 2015. Pada bulan April tersebut, juga dilakukan kemoterapi dengan cisplatin 3 seri. Selanjutnya dilakukan Brachiterapi Ik lengkap 3 x 7 Gy sejak 27 Mei sampai 10 Juni 2015. Pada tanggal 25 September 2015 dilakukan evaluasi dengan hasil USG yaitu Ca serviks post radiasi, tidak tampak massa baru/aktif maupun penyebaran di abdominopelvik. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan USG kembali pada tanggal 5 Desember 2016 dengan hasil yang sama yaitu Ca serviks post radiasi, tidak tampak massa baru/aktif maupun penyebaran di abdominopelvik. Pada September 2017, pasien mengeluh flek darah dan keputihan, lalu dilakukan pemeriksaan USG pada tanggal 12 September 2017 dengan hasil Ca serviks post radiasi, tidak tampak massa baru/aktif maupun penyebaran di abdominopelvik, retensi cairan dalam kavum uteri (belum jelas kausanya) suspek obstruksi OUI, retensi darah (sedikit) dalam kanalis servikalis suspek obstruksi OUE. Selanjutnya pasien dilakukan tindakan businasi dengan keluarnya cairan kecoklatan sebanyak 200 cc. Kemudian cairan tersebut diperiksa dengan hasil sitologi pada tanggal 20 September 2017 adalah negatif, tidak ditemukan sel tumor ganas. Pada bulan Januari 2018, pasien mengeluh kembali terjadinya perdarahan dan nyeri pada kemaluan selama 2 bulan. Pemeriksaan USG pun dilakukan pada tanggal 2 Januari 2018 dengan hasil Ca serviks post radiasi, tidak tampak massa baru/aktif maupun penyebaran di abdominopelvik, retensi cairan di kavum uteri (belum jelas kausanya) suspek obstruksi OUI, (ukuran relatif sama dibandingkan USG sebelumnya). Selanjutnya dilakukan tindakan drainase businasi pada tanggal 3 Januari 2018 dengan kesimpulan bahwa terdapat retensi cairan dalam cavum uteri ec obstruksi OUI. Pada tanggal 1 Maret 2018 dilakukan pemeriksaan USG dengan hasil Ca serviks post radiasi, tidak tampak massa baru/aktif maupun penyebaran di abdominopelvik. Setelah itu dilakukan pula pemeriksaan MRI Abdomen Bawah/Pelvis pada tanggal 16 Maret 2018 dengan hasil tak tampak nodul metastasis hepar, tidak tampak massa yang menyangat kontras maupun restriksi difusi di regio cerviks uteri, penebalan dinding endometrium yang ireguler dan menyangat kontras, dengan restriksi difusi dan nilai ADC rendah, DD/ residif mass dan endometrial carcinoma, hematometra dan hematocolpos, fluid colection minimal di cavum Douglass. Setelah itu, pada tanggal 23 April 2018 dilakukan kuretase pada pasien dengan hasil biopsi gambaran histologik merupakan kelompokkan sel tumor yang sama dengan hasil PA sebelumnya (1500588), yaitu adenokarsinoma serviks jenis endometrioid differensiasi baik-sedang.

 

III.  Pemeriksaan Fisik 18 Mei 2018

Keadaan umum: CM

TD: 120/80 mmHg, HR: 82 x/min, T: 36.2°C, RR: 18 x/min,

Status generalis:

Mata: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Paru: vesikuler, ronkhi dan wheezing negative

Jantung: bunyi jantung I-II normal, tidak ada murmur dan gallop

Abdomen: abdomen supple, massa (-) bising usus (+)

 

Status ginekologis:

Inspeksi: Vulva uretra tenang

Inspekulo: fluxus (-), flour (-)

RVT: portio fibrotik, uterus normal, parametrium nodule -/-, massa adnexa (-), mukosa recti licin

IV.  Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium 10 April 2018

DPL : 10.5/34.7/6060/365000

Diff: 0.5/1.2/59.1/34.2/5.0

LED: 64

PT: 9.8 (10.6), APTT: 34.2 (31.5)

SGOT/SGPT: 17/3

Albumin: 4.88

Ur/Cr: 30 / 0,9

eGFR: 78.0

GDP: 81

Asam Urat: 5.2

Na/K/Cl: 146/4.62/107.8

Anti HIV Penyaring: non reaktif

HBsAg: non reaktif

Ca-125: 16.4

 

2. Laboratorium 14 Mei 2018

DPL : 11.1/35.1/6810/326000

Diff: 0.3/1.2/62.4/30.8/5.3

LED: 60

PT: 9.8 (10.9), APTT: 33.6 (33.3)

SGOT/SGPT: 16/3

Albumin: 4.35

Ur/Cr: 26 / 0,9

eGFR: 78.0

GDS: 118

 

3. Patologi Anatomi RS Karya Medika I 21 Desember 2014

Makroskopik: Diterima jaringan compang-camping warna putih kenyal padat. Semua cetak 1 kaset.

Mikroskopik: Sediaan biopsy serviks mengandung massa tumor ganas. Adenokarsinoma berdiferensiasi sedang. Sel tumor berinti pleomorfik dan hiperkromatik. Mitosis dapat ditemukan. Stroma bersebukan sedang limfosit. Tidak ditemukan emboli vascular.

Kesimpulan: Adenokarsinoma serviks berdiferensiasi sedang.

 

4. Patologi Anatomi Review 22 Januari 2015

Makroskopik: Terima 2 Slide PA No. 1401035

Mikroskopik: Review 2 slide: Sediaan berasal dari biopsi serviks rnenunjukkan keping-keping jaringan terkesan stroma serviks dengan pulau-pulau kelenjar yang tersusun padat dan rapat dengan membran basal tarnpak balk. Kelenjar dengan epitel torak tinggi 3 sampai 4 lapis. Intl sebagian pleomorfik ringan, vesikuler dan anak inti kadang nyata. Di beberapa tempat tampak membran basal telah ditembus. mitosis ditemukan (1-2)/10 lapangan pembesaran kuat. Tampak nekrosis ringan. LVI tidak ditemukan.

Topografi : C54.9 Morfologi : M8140/3

Kesimpulan: Adenokarsinoma serviks jenis endometrioid differensiasi baik. LVI tidak ditemukan. Sukar memastikan apakah primer di serviks atau sekunder. Bagaimana keadaan endometrium?

 

5. USG 01 Maret 2018

Deskripsi: Uterus bentuk dan ukuran normal. Miometrium homogen. Kavum uteri terbuka tidak tampak massa abnormal di dalamnya. Serviks: tidak terdapat massa abnormal ataupun vaskularisasi aktif. Tidak tampak massa abnormal kedua adneksa. Tidak tampak pembesaran KGB parailiaka bilateral. Hepar dan kedua ginjal dalam batas normal.

Kesimpulan: Ca serviks post radiasi. Tidak tampak massa baru/aktif maupun penyebaran di abdominopelvik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6. MRI Abdomen Bawah/Pelvis 16 Maret 2018

Telah dilakukan pemeriksaan MRI abdomen-pelvis tanpa dan dengan pemberian kontras gadoteric acid 10 cc intravena, dengan hasil sbb:

Perbandingan: tidak ada

Liver ukuran dan letak normal, permukaan licin. Struktur prenkim normointens, tak tampak intensitas signal fokal / abnormalitas. Duktus bilier intra dan ekstrahepatik tidak melebar. Vena porta normal. Kandung empedu memperlihatkan bentuk, ukuran, dan tepi yang licin serta intensitas signal yang homogen. Limpa ukuran normal, tepi reguler dan intensitas signal parenkim homogen. Pankreas ukuran dan letak normal. Kaput, korpus dan kauda dengan intensitas signal homogen. Duktus pankreatikus tak melebar. Kedua ginjal ukuran dan posisi normal. Parenkim ginjal menampilkan stuktur internal yang normal. Pelvis renis dan kalises normal. Tak tampak pelebaran pelviokalises maupun ureter. Kedua adrenal posisi dan ukuran normal. Aorta dan daerah paraaorta tampak normal, tak tampak limfadenopati. Tampak penebalan cerviks uteri tanpa disertai restriksi difusi dengan nilai ADC 1,2-1,4 x 10(-3) mm2/s, yang tidak menyangat pasca kontras. Tampak penebalan dinding endometrium yang ireguler dan menyangat kontras, dengan restriksi difusi. nilai ADC 0,8-1,2 x 10(-3) mm2/s, sebagian tampak menonjol ke dalam kavum uteri di sisi posterior kiri. Tampak fluid colection yang isointens T1W, hiperintens T2W di kavum uteri dan vagina. Fluid colection minimal di cavum douglass. Buli-buli tampak distensi dan normal dengan dinding yang tidak menebal. Tak tampak massa ataupun indentasi dasar buli-buli. Pelvic inlet tampak normal, sayap os ilium dan m. iliopsoas bilateral simetris baik. Struktur usus-usus tak tampak kelainan, tidak ada tanda yang menunjukkan penebalan dinding usus atau massa. Struktur vaskular pelvis minor balk. Tidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening. Bentuk dan artikulasi caput femoris dan asetabulum normal, bone marrow normal.

Kesimpulan: Tak tampak nodul metastasis hepar. Tidak tampak massa yang menyangat kontras maupun restriksi difusi di regio cerviks uteri. Penebalan dinding endometrium yang ireguler dan menyangat kontras, dengan restriksi difusi dan nilai ADC rendah, DO/ residif mass, endometrial carcinoma. Hematometra dan hematocolpos. Fluid colection minimal di cavum Douglass.

6. Patologi Anatomi 23 April 2018

Makroskopik: 

Jam mulai operasi: 09.00

Jam jaringan keluar dari tubuh: 09.10

Jam mulai dilakukan fiksasi: 09.15

Jumlah jaringan yang dikirim: -

Volume fiksasi 10x volume jaringan.

Tanggal potong 23 April 2018 pukul 15.10

Terima 1 kantong atas nama Nurhayati tanpa keterangan tambahan berisi jaringan compang-camping volume lebih kurang 6 cc, coklat, kenyal, semua cetak, 2 kaset. (A-B).

Mikroskopik: Sediaan kerokan berasal dari endometrium dan endoservik menunjukkan keping-keping jaringan servik yang sebagian tampak fibrotik bersebukan keras sel radang akut dan kronik, sel plasma dan foam celi dengan iatar pembuluh darah yang berproliferasi dan hiperemik. Setempat-setempat ditemukan kelompokkan-kelompokkan massa tumor dengan struktur kelenjar membentuk pulau-pulau kelenjar yang berkonfluensi. Sel tumor berinti bulat/oval, pleomorfik, vesikular dengan anak inti nyata, sebagian hiperkromatik. Sitoplasma eosinofilik. Mitosis ditemukan 3/10 LPB. Diantaranya ditemukan pula area perdarahan dan area nekrosis.

Topografi : C54.9  Morfologi : M8140/3

Kesimpulan: Gambaran histologik merupakan kelompokkan sel tumor yang sama dengan hasil PA sebelumnya (1500588), yaitu Adenokarsinoma serviks jenis endometrioid differensiasi baik-sedang.

 

Diskusi kasus

Pasien dengan perjalanan penyakit sesuai dengan uraian di atas membutuhkan penatalaksanaan lebih lanjut secara multidisiplin. Penegakan diagnosis merupakan dasar untuk memberikan manajemen yang tepat. Hasil pemeriksaan patologi anatomi sediaan kuretase menyatakan gambaran histologik merupakan kelompokan sel tumor yang sama dengan hasil PA sebelumnya, yaitu adenokarsinoma serviks jenis endometrioid dengan diferensiasi baik sedang. Jenis sel tumor maupun asal tumor primer dapat memberikan perbedaan manajemen operasi yang direncanakan untuk pasien.

 

,

Berita Lainnya

13-Mar-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference March 13th 2013

13-Mar-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference March 13th 2013

06-Mar-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference March 6th 2013

06-Mar-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference March 6th 2013

20-Feb-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference February 20th 2013

13-Feb-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference February 113th 2013

06-Feb-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference February 6th 2013

06-Feb-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference February 6th 2013

06-Feb-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference February 6th 2013

06-Feb-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCM
Case Conference February 6th 2013

Index News